DRAMA
KOMEDI BAHASA INDONESIA 8 ORANG TENTANG PERSAHABATAN
KELOMPOK 2
PEMERAN DRAMA
1. AZHELIA
sebagai
ECHA
2. FAJAR
sebagai
REZA
3. GHURID
sebagai
SADDAM
4. IKA sebagai ASHILLA
5. MAGAZEN
sebagai BENY
6. ARVI sebagai
PAK GURU
7. REFI
sebagai
VANESSA
8. ROSDIANA
sebagai
MAYANG
KEPOMPONG
A.K.A
ARTI SAHABAT
(Song “Sheilla On7- Sahabat Sejati”)
Ini adalah sebuah kisah Rakyat Jelata yang
bersekolah di Sekolah yang tergolong dari orang-orang kaya. Dari ratusan
siswa-siswi di sekolah itu ada 4 anak yang berasal dari keluarga cukup
terpandang. Tetapi sifat mereka yang egois dan suka memadang remeh orang yang
mereka anggap “tidak sederajat”. Mereka adalah Saddam, Beny, Vanessa dan
Mayang. Sedang ada Reza seorang pemegang saham terbesar sekolah yang memiliki
sifat baik hati, tidak sombong dan Rajin Menabung.
Babak
I
Kehadiran siswa baru di Sekolah pun mulai
terdengar oleh para siswa. Beny yang mengetahuinya lagsung menceritakan keadaan
siswa baru yang dianggap “tak sederajat” kepada ketua gengnya, Saddam.
Beny
: “eh denger-denger ada murid baru ya”
Saddam
: “ loe tau dari mana?”
Beny
: “tadi denger di ruang guru”
Saddam
: “itu namanya liat, bukan denger”
Beny
: “sorry tadi improfisasi, tapi denger-denger....”
Sadam
:
“bentar, kali ini beneran denger apa liat?”
Beny
:
“tapi denger-denger plus liat-liat dia kesini gara-gara beasiswa”
Saddam
: “oh jadi dia bukan kalangan kita,
besar nyali juga dia.”
Babak II
(BUNYI BELL)
Jam
pertama pun dimulai, suara siswa yang berlomba-lomba mencapai oktaf tertinggi
pun seakan langsung terlakban, setelah masuk seorang pria yang berwajah Barat
namun jawa nya lebih mendominasi sehingga wajahnya jadi tidak ada
barat-baratnya sekali. Pria itu masuk diikuti seorang gadis.
Pak
Guru : anak-anak kita kedatangan murid baru
Shilla
: “perkenalkan teman-teman nama saya Ashilla biasa dipanggil Shilla, dulu saya
sekolah diluar”
Pak
Guru : “luar negeri?”
Shilla
: “luar rumah pak”
Pak
Guru : “oh iya silahkan lanjutkan”
Shilla
: “saya rasa sudah cukup perkenalan dari saya. Kalu ada yang ingin ditanyakan
follow ask.fm saya saja”
Pak
Guru : “oke shilla kamu duduk di sebelah
Echa”
Shilla
: “di bangku pojok belakang itu pak?”
Pak
Guru : “bukan, tapi di deket terminal sana”
Shilla
: “hah?”
Pak
Guru : “iya, di pojok sana”
Shilla
: “iya,terimakasih. pemisi pak”
Shilla pun berjalan menuju terminal
eh maksudnya bangku paling pojok, ketika berjalan semua siswa tak hentinya
menatap Shilla dengan tatapan sinis bahkan ada yang menyindir dengan cara
menutup hidung mereka. Shilla pun duduk dibangkunya tepatnya disamping Echa di
belakang Vanessa dan Mayang.
Vanessa:
“May, loe kayak mencium bau orang kampung gitu gak?”
Mayang
: “iya Van, duh kelas kita tambah gak steril deh ketambah bakteri satu lagi”
Vanessa
: “bener banget May, harus gue sterilkan” (Vanessa mengambil parfum dari tasnya
dan buru-buru ia semprotkan kearah Echa dan Shilla)
Shilla
: “eh apaan nih?”
Echa
: “iya gak jelas banget”
Vanessa
: “itu sambutan selamat datang dari gue”
Shilla
: (Shilla hendak melawan namun buru-buru di cegah Echa)
Echa
: “udah Shill biarin aja, gak usah kita cari masalah sama mereka”
Mayang
: “tuh dengerin apa kata temen loe”
Babak
III
Didepan
sekolah saat istirahat terlihat Beny yang sedang tersenyum lebar, saking
lebarnya kapal titanic aja bisa masuk. Besama Mayang yang masang muka males,
saking malesnya narator aja males buat deskripsiin , jadi mending dilihat
sendiri
Beny
: “hey mayang” (tersenyum kepada Mayang)
Mayang
: (menatap dengan tatapan aneh)
Beny
: “Mayang, kamu tau gak nama kamu itu ada kepanjangannya. Mayang Manusia Paling
Aku Sayang”
Mayang
: “Beny nama kamu juga ada kepanjangannya tau”
Beny
: “Apa May?”
Mayang
: “Beny Manusia Yang Selalu Gangguin Gue” (dengan nada sinis)
Beny
: “gak nyambung May”
Mayang
: “Terserah gue”
Vanessa yang sedari tadi sibuk
dengan Kutek Import cap Export merasa terganggu dengan obrolan ke dua makhluk
astral didepannya.
Vanessa
: “kalian berdua bisa gak sih volume nya agak dikecilin”
Mayang
: “ Emang 2015 sekarang manusia ada tombol volumenya ya? Wah gue belum upgrade”
Beny
: (menepuk jidat)
Vanessa
: “Aduh Mayang, iyadeh iya sekarang manusia udah ada tombol volume nya,
sekalian udah ada tombol off/on nya juga” (nada emosi)
Mayang
: “Aduh kuper banget sih gue, trus loe udah upgrade dong Van, trus tombol
Volume loe dimana?” (sambil memutar dan melihat badan Vanessa, seperti mencari
sesuatu)
Beny
: “aduh daripada kalian ngomongin kegantengan gue, mending kita kerjain tuh
anank baru” (sambil dagunya menunjuk kearah Shilla yang sedang berjalan
sendirian)
Vanessa
: “setuju”
Shilla yang tidak mengetahui niat
jahat Vanessa, Mayang, dan Beny terus berjalan kerah mereka. Sejurus kemudian
dengan sengaja vanessa menjulurkan kaki kanannya, kaki Shilla pun tersandung
oleh pergelangan kaki Vanessa hinnga akhirnya ia jatuh tersungkur.
Vanessa
: “hahaha.. uh kasian”
Mayang
: “hah syukurin, rusak gak tuh tombol Volume loe”
Beny
: “Gue penasaran isi tasnya” (merebut paksa tas Shilla, membuka resleting tas
tersebut, kemudian mengeluarkan semua isi tas Shilla dengan cara membalik
tasnya) “ya elah gak ada apa-apa nya. Emang gak modal banget nih anak.”
Shilla
: (bediri dan kemudian berjalan kearah Beny) “ kembaliin tas gue Ben”
Beny
: “mau balik? Ambil nih” (kemudian melempar tas Shilla kearah Vanessa)
Shilla
: (berjalan kearah Vanessa)
Vanessa
: (melemparkan tas kearah Mayang)
Mayang
: (melemparkan tas kearah Shilla)
Vanessa
: “kok loe kasih kedia sih?”
Mayang : “Aduh gue lupa kalau yang kita kerjain itu dia”
Mayang : “Aduh gue lupa kalau yang kita kerjain itu dia”
Reza
: (datang dari arah belakang Shilla) “Ada apa nih?”
Vanessa
: “aduh ada pahlawan kesiangan nih”
Mayang
: “kata guru kan Van, batas pagi sama siang itu jam 12 loh. Ini masih jam 10.
Jadi Reza bukan pahlawan kesiangan tapi
pahlawan kepagian”
Vanessa
: “terserah loe deh May”
Reza
: “ Mending loe pergi dari sini deh” (menatap kearah Shilla)
Beny
: “aduh.. udah deh Za, loe gak usah sok belain dia. loe itu anak orang kaya,
daripada loe gabung sama dia, mending loe gabung kita-kita”
Reza
: “udah Shill mending kita pergi aja” (menarik tangan Shilla menjauh dari Beny,
Mayang dan Vanessa)
Babak IV
Hari-hari
Shilla terus dilalui nya dengan kejahilan Geng Suka Maju, tapi untung saja ada
Echa dan Reza yang selalu mau membantunya, ya walaupun tidak membantu banget.
Tapi ya gakapa-apa lah lumayan biar diliat kayak ada yang bantuin. Hari ini
adalah tepat seminggu Shilla sekolah di sekolah barunya ini, suasana kelas yang
kondusif pecah akibat tawa seorang siswa.
Beny
+ Saddam : “hahahahaha”
Pak
Guru : “Saddam, Beny apa yang kalian tertawakan?”
Saddam
: “gak ada kok pak”
pak
Guru : “coba bapak tes, Beny kapan Imam Bonjol meninggal dunia?”
Beny
: “kata nenek saya ya pak, ngomongin orang yang sudah gak ada itu gak boleh.
Saya gak mau jawab ah, pamali pak”
Semua
Siswa : “hahaha”
Pak
Guru : “sudah-sudah. Kamu ini Beny. Sekarang kamu Saddam tanggal berapa Jepang
datang ke Indonesia?”
Saddam
: “pak, yang lalu biarlah berlalu pak. Jangan ungkit yang dulu-dulu pak. Kita
lihat masa depan . move on pak”
Semua
Siswa : “hahaha”
Pak
Guru : “sudah-sudah diam! Sadam , Beny sekali lagi kalian buat gaduh dan tidak
mendengarkan penjelasan saya , silahkan keluar dari kelas sejarah”
Saddam
+ Beny : “okee”
Babak
V
(suara bell)
Akhirnya
jam pelajaran sejarah berakhir, tapi sepanjang sisa jam pelajaran sejarah, Beny
dan Saddam tidak mau diam itulah mereka selalu merasa berkuasa. Guru mana yang
benar-benar berani menyuruh anak dari donatur terbesar disekolah ini untuk
keluar, guru mana hah?? Oke lanjut, saat istirahat terlihat beberapa siswa yang
mulai kekantin untuk makan, ya diketahui dari PM mereka masing-masing. Tapi ada
juga yang masih dikelas, seperti Shilla dan Echa yang sedang sibuk dengan
aktivitasnya masing-masing, Echa sedang sibuk membaca novel “Jika aku menjadi
personil cherrybelle”, sedang Shilla sedang sibuk menulis.
Saddam
: “nulis apa loe” (mengambil paksa buku milik Shilla)
Echa
: “ Saddam, balikin gak buku Shilla ”
Saddam
: “kalau gak , loe mau apa?”
Saddam
: “heh, anak baru loe mau buku ini balik. Kerjain PR gue”
Echa
: “jangan mau Shill, emangnya dia siapa loe kok berani – beraninya nyuruh loe”
Saddam
: “eh loe jadi ketularan Reza ya, main nyolot aja sama gue” (berfikir) “nih
ambil kalo loe mau ini balik” (melemparkan kearah tempat sampah)
Shilla
: “saddam...loe....” (menunjuk saddam dengan jari telunjuknya kemudian berlari
menuju tempat sampah dan mengambil bukunya kembali)
Echa
: “keterlaluan banget loe Dam, jahat banget jadi orang”
Vanessa
: (tiba-tiba datang dari arah belakang bersama mayang. Kemudian menyahut buku shilla) “eh dam, ini tangkap”
Saddam
: (menangkap buku Shilla)
(lagu
Slank – Pandangan Pertama ) Shilla berlari menuju Saddam , karena dia terlalu
gaspol dan ternyata rem ngeblong
akhirnya ia pun menabrak Saddam, Saddam pun kaget, kini mata keduanya bertemu.
Ntah kenapa Saddam merasa terhipnotis, hingga ia tak kunjung juga mengalihkan
pandangannya dari Shilla, Shilla yang sudah sadar duluan langsung menyahut buku
itu dari genggaman tangan saddam.
Shilla
: (mengambil bukunya, kemudian berjalan menjauh dari saddam)
Mayang
: “kok loe kasih sih dam?”
Saddam
: (masih terdiam)
Vanessa
: “hellooo Saddam”
Saddam
: “eh loe apa sih teriak-teriak di telinga gue berisik tau”
Mayang
: “van, mending loe tekan tombol volume loe deh”
Saddam
: “ah udahlah loe berdua gue mau ke kantin dulu”
Vanessa
: “ngapain?”
Saddam
: “nguras sumur”
Mayang
: “emang dikantin ada sumur ya Van? Atau jangan-jangan kantin kita juga udah di
upgrade”
Vanessa
: “aduh Mayang, terserah deh”
Babak VI
Setelah
kejadian itu Saddam jadi lebih pendiam, dan entah kenapa dia selalu memikirkan
Shilla, kalau biasanya Saddam gak pernah mikir. Akhirnya kali ini dia mikir
juga. Guiness Book Record perlu mencatatnya. Keesokan harinya, saat istirahat
Mayang
: “eh cepet Van tempelin”
Vanessa
: (menempelkan kertas bertuliskan “panggil Aku Makhluk Astral”)
Mayang
: ”eh ada Makhluk astral”
Vanessa
: “iya May, eh makhluk Astral ngapain loe sekolah disini, sekolah noh
disekolahan loe , sekolah khusus Makhluk Astral”
Shilla
: (kebingunggan)
Saddam
: (tiba-tiba datang dan melepas kertas yang menempel pada punggung shilla) “gak
sopan tau”
Mayang
: “hah?”
Saddam
: “udah deh jangan ngerjain orang mulu”
Vanessa
: “saddam loe gak apa-apa kan? Atau kemarin loe beneran nguras sumur?”
Reza
+ Echa : (tiba-tiba datang) (Echa menarik Shilla untuk menjauh dari Saddam)
Saddam
: “gue gak apa-apain dia”
Echa
: “mau loe apa?”
Saddam
: “Maksud loe?”
Echa
: “kenapa loe tolongin Shilla, loe pasti ngerencanain sesuatu. Jujur aja deh.
Loe mau apa?”
Reza
: “Dam, Shilla punya salah apa sih sama loe? Kalau loe ada masalah selesaiin
sama gue aja. Kita seselaiin dengan cara cowok” (berjalan menghampiri Saddam)
Saddam
: “gue cuma mau bantuin dia aja, salah?”
Shilla
: “iya, gak biasa banget loe kayak gini”
Echa
: “Loe pasti punya rencana buat jahatin Shilla ya, ngaku loe Dam”
Saddam
: “kenapa jadi pada seudzononin gue sih, niat gue baik ya”
Echa
: “iya sih niat loe baik sayangnya gue gak percaya tuh kalo loe bener – bener
baik. Bisa – bisa aja ini rencana loe sama dia (menoleh ke Vanessa dan mayang)”
Vanessa
: “bentar deh dam, gue juga bener-bener gak ngerti. Kenapa loe belain dia?”
(sambil menujuk Shilla)
Saddam
: “oke, kita selesaiin ini, kalian ikut gue” (berjalan menjauh dari Shilla,
Reza, dan Echa)
Vanessa+Mayang
: (mengikuti Saddam dengan muka binggung)
Saddam
: “Beny mana?”
Vanessa
: “lagi ke kantin”
Saddam
: “oke nanti kalian sampein ke dia. Gue udah pikirin ini dengan mateng banget,
tapi untung belum gosong. , mulai sekarang kita berhenti buat ngebully orang”
Vanessa+Mayang
: “hahh????”
Vanessa
: “maksud lo apa?”
Mayang
: “iya dam kenapa loe tiba-tiba jadi gini? Oh atau loe suka sama Shilla.
Makanya loe jadi kayak gini”
Vanessa
: “apa itu bener Dam, Egois banget loe kalau kayak gitu, loe tau kan buat apa
geng ini dibentuk, buat ngebully orang. Trus kalau loe mau minta kita berhenti
ngebully berarti sama aja kaya loe nyuruh kita bubar”
Saddam
: “ini gak ada hubungannya sama Shilla”
Pak
Guru : “ini ada apa kok ribut? Apa mau saya kasih pertanyaan satu-satu”
Mayang
: “ini pak Saddam nyuruh kita buat berhenti ngebully”
Pak
guru ; “apa?? Bapak gak salah lihat eh maksunya denger kan? Bagus itu, dengar
ya anak-anak sebenarnya apa untungnya kalian ngebully. Menurut buku sejarah
bapak hal 158, kita diajarkan untuk menghargai sesama”
Vanessa
: “tapi pak...”
Pak
Guru : “ketua geng kalian aja udah sadar”
Saddam
: “iya pak saya nyesel banget”
Mayang
: “hmm.. loe tau van, gue sebenernya juga temenan sama Edgar anak kelas sebelah
yang sering kita bully. Dia anaknya baik, gue gak bilang kekalian takut kalian
musuhin”
Vanessa
: (terdiam kemudian berfikir) “gue bener-bener gak tau sama pemikiran kalian
berdua” (pergi meninggalkan Pak Guru, Saddam dan Mayang)
Babak
VI
Keesokan harinya
Vanessa masih tidak terima dengan keputusan Saddam, Mayang yang awalnya netral
akhirnya mulai terpengaruh dengan Vanessa, Saddam yang mulai menyukai Shilla
mulai berusaha untuk mendekatinya, namun Vanessa dan Mayang tidak terima dengan
sikap Saddam tersebut. Hingga akhirnya mereka menemui Shilla.
Vanessa
: (menggebrak meja) “heh Shilla,maksud
loe apa hah? loe pikir loe udah hebat gitu bikin Saddam berubah ”
Shilla
: “apa sih maksudnya? Berubah apanya?”
Vanessa
: “alah udah deh jangan sok polos, basi tau, loe sengaja kan menghasut Saddam
untuk menjauhi kita kita”
Shilla
: “apa sih yang loe bicarain, sumpah gue gak ngerti”
Saddam
: (tiba tiba Saddam datang} “ada apa sih ini?”
Vanessa
: “kepo”
Mayang
: “ini lo Dam Vanessa tuh lagi marah sama Shilla, soalnya kata Vanessa,Shilla
itu menghasut loe agar jauhin kita kita”
Vanessa
: (menginjak kaki Mayang)
Mayang
: “oops..sorry Van gue keceplosan” (sambil cengengesan)
Saddam
: “Eh loe denger ya Van, semua ini gak ada hubungannya sama Shilla. Gue udah
sadar, mending loe semua ikut gue kita sadar rame rame.”
Vanessa
: “apa? Loe yang mulai dan sekarang loe yang mau berhenti. Pengecut loe”
(sambil menunjuk Saddam, dan kemudian pergi diikuti Mayang)
Saddam
: “loe gak apa-apa kan Shill?”
Echa
: (tiba-tiba datang) “gak apa-apa gimana, orang setiap hari Shilla di bully
sama dua teman loe yang sok cantik itu. Oh.. atau jangan-jangan ini sengaja loe
rencanain?”
Saddam
: “gue beneran gak ada niat apa-apa”
Echa
: “udah deh dam, sekali loe bertingkah baikpun , semua gak akan ada yang
percaya”
Saddam
: (menatap shilla)
Shilla
: “gue baik-baik aja kok, mending mulai sekarang loe jauhin gue” (kemudian pergi
diikuti Echa)
Babak VII
Tepat sudah seminggu
sejak kejadian itu, Kini Saddam sudah bukan lagi ketua Geng Suka maju, Shilla
pun selalu menghindar jika berpapasan
dengan Saddam, Saddam selalu merasa sendiri tak ada siswa yang berani
mendekatinya. Beny yang netral pun tak bisa selalu bersamanya karena Beny masih
menghargai Vanessa dan Mayang.Dua Minggu kemudian entah kenapa Vanessa merasa
merindukan sosok Saddam. Berkat nasehat Beny, akhirnya Mayang dan Vanessa mulai
sadar apa yang selama ini mereka perbuat kepada siswa lain, akhirnya vanessa
dan Mayang memberanikan diri untuk menemui Saddam yang sedang berada di taman.
Beny
: “hey bro” (menepuk pundak Saddam)
Saddam
: (menoleh, dan terlihat kaget melihat ada Beny, vanessa , dan Mayang di
belakangnya, kemudian berdiri)
Mayang
: “Hmm.. dam kita sadar kalau yang kamu bilang selama ini itu benar”
Vanessa
: “Iya Dam, kita minta maaf ya udah ngejauhin loe, gue kangen kita
bareng-bareng kayak dulu” (nada sedih)
Saddam
: “Kalian gak lagi ngerjain gue kan?”
Vanessa
: “Gak Dam, kita bener-bener udah sadar sekarang”
Saddam
: (tersenyum lebar) “Berarti sekarang kita sahabatan lagi dong?”
Beny
: “maksud loe apa sahabatan lagi? Kita kan emang selalu jadi sahabat bro”
(merangkul pundak Saddam)
(song by Sindentosca – Kepompong)
BABAK IX
Akhirnya
Geng Suka Maju sudah berubah mana jadi Geng KEPOMPONG dan sudah menghentikan tradisi memBully siswa
lain. Mereka pun meminta maaf pada korban-korban mereka. Hingga terakhir pada Shilla. Keempat
sahabat itu menghampiri Shilla yang
sedang berada di kelas.
Mayang:
“Hay Shill hay Cha”
Shilla:
(melihat Saddam, dan buru-buru menghindar, namun tangannya ditahan oleh Vanesa)
Vanessa
: “loe gak usah takut dan gak perlu lari dari kita, tujuan kita Cuma mau minta
kok”
Shilla
: “Hah? gue gak salah denger. Geng Suka Maju kayak Kalian, minta maaf ke gue?”
Beny
: “Kepompong kali, bukan Suka Maju. Emang nama desa apa Suka Maju”
Shilla
: “oh udah di ganti”
Mayang
: “iya, intinya kita minta maaf, loe mau maafin kita kan?”
Shilla
: “Iya gue maafin kalian kok”
Echa
: “Tapi kalian beneran serius kan minta maafnya?”
Mayang
: “iya Cha kita serius, kalian berdua mau gabung di Geng Kepompong kan?”
Shilla+Echa
: (bertatapan) “ iya kita mau”
Reza
: “akhirnya loe berubah juga Dam, capek tau gak sih punya saudara kayak loe”
Semua
: “haahh?”
Vanessa
: “apa? Saudara?”
Saddam
+ Reza : (saling bertatapan kemudian tertawa dan tawanya diikuti oleh yang
lainnya)
(song by Shella On7 –
sebuah kisah klasik)
Akhirnya Geng Kepompong
sekarang menjadi tujuh orang yaitu, Saddam, Beny, Vanessa, Mayang, Shilla,
Echa, Reza dan Pak Guru, eh yang terkhir abaikan!
Namun, Saddam belum juga
mengutarakan perasaannya kepada Shilla, namun saat ini Saddam merasa nyaman
menjadi sahabat Shilla. Kabar baik tentang taubatnya Saddam dkk pun di sambut
baik oleh semua siswa, guru, karyawan dan tukang somay sekolah.
_TAMAT_
Terima kasih sudah membantu tugas sayaa😊
BalasHapus2 in
BalasHapusMakasi ya bro
BalasHapusKebetulan saia dan teman² 1 kelompok saia sdng mencari drama ttng prshbatan😆dan akhirnya ketemu juga yg pas😂
BalasHapusKeren banget kk.tugas kelompok aku jdi dapet nilai yg bagus
BalasHapusDancuk jelek banget enggak ada seni mana ceritanya ngotak gitu
BalasHapusOnline Casino India | The best online casino in India
BalasHapusPlay kadangpintar at the best online casino for Indian players deccasino ✓ Enjoy top live dealer games, instant 바카라사이트 withdrawals and a range of promotions
Hard Rock Hotel Casino and Spa - MapyRO
BalasHapusThe Hard Rock Hotel and Casino in Highland dafabet is 세종특별자치 출장마사지 the 광양 출장안마 only 삼척 출장안마 casino in 동해 출장안마 Highland and is open daily 24 hours. The casino has 392 slots, 36 table games, a poker room,